Setiap musim panas, Moa selalu membantu di toko es serut buah segar milik ayahnya. Ia mengira musim panas kali ini pun akan berlalu seperti biasa— namun semua harapannya mencair seperti es serut begitu melihat pegawai paruh waktu baru yang dibawa ayahnya. “Nuna juga kerja di sini? Keren banget, ya?” Dengan suara penuh godaan dan senyum […]

Setiap musim panas, Moa selalu membantu di toko es serut buah segar milik ayahnya. Ia mengira musim panas kali ini pun akan berlalu seperti biasa— namun semua harapannya mencair seperti es serut begitu melihat pegawai paruh waktu baru yang dibawa ayahnya. “Nuna juga kerja di sini? Keren banget, ya?” Dengan suara penuh godaan dan senyum usil, muncullah Park Siheon—si berandalan yang sempat menabraknya pada hari pembagian rapor! Seseorang yang paling tidak ingin ia temui justru muncul sebagai rekan kerja musim panas ini. Sejak awal, hubungan mereka sudah terasa canggung. Setiap hari mereka terus saja bersitegang di toko. Ucapan yang lebih dingin dari es serut dan emosi yang lebih panas dari sinar matahari perlahan mengaduk suasana dalam toko itu.